1.
Pengertian Kampus
Kampus
berasal dari bahasa latin yaitu “Campus” yang memiliki arti lapangan. Kemudian
diterjemahkan menjadi daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi
(universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi
berlamngsung. Kampus meliputi ruang kuliah, perpustakaan, penginapan atau
asrama bagi siswa, dan juga sebagai tempat untuk berdiskusi dan berkomunikasi.
Kata
Kampus pertama kalidigunakan untuk menggambarkan sebuah perguruan tinggi
(Universitas) di College Of New Jersey sekarang pricenton University pada abad
ke-18. Pada abad ke-20 kampus dikembangkan menjadi makna sebuah universitas
atau perguruan tinggi. Namun definisi kampus juga digunkan untuk mengistilahkan
tempat bangunan milik lembaga tertentu baik secara akademik maupun non
akademik.
Di
Indonesia kata kampus biasanya digunakn untuk menyebut sebuah lembaga perguruan
tinggi(universitas), sekolah tinggi.
Kata kampus juga telah digunakan pada universirtas di eropa, meskipun
lembaga tersebut sebagian besar ditandai dengan kepemilikan bangunan individu di
daerah perkotaan daripada seperti taman dimana bangunan ditempatkan.
2. Objek Studi
A.
Mode Gakuen Spiral
Tower
1.
Data Mode Gakuen
Spiral Tower
Location
Nagoya, Aichi, Japan
Completion 2008
Coordinates 35°10′5″N 136°53′9″E
Height 170 m (558 ft) Stories 38 Primary Use Education / Office Owner/Developer MODE GAKUEN Design Architect Nikken Sekkei Structural Engineer Nikken Sekkei MEP Nikken Sekkei Contractor Obayashi Gumi Corporation |
2. Struktur dan Material Bangunan Mode Gakuen
Spiral Tower
a. Struktur Pondasi
Bangunan
Tiang
Pancang Beton
Bahan yang digunakan dari beton dengan pembesian untuk tiang
pancang dengan
bentuk: bulat, segiempat, dan segidelapan. Tiang pancang dapat dibuat setempat (cast in site), di mana lokasi proyek cukup luas dan memungkinkan untuk dibuat di tempat,
dengan ukuran panjang bebas
sesuai dengan
kebutuhan
panjang
tiang pancang
Precast reinforced
concrete dibuat
di pabrik dengan panjang terbatas karena ada
masalah pengangkutan dari pabrik ke
site.
b. Struktur Inti Dalam
Bangunan
Bangunan Kampus Gakuen Spiral Tower Menggunakan
struktur Tabung Rangka Kolom Diagonal pada bagian inti dalamnya. Struktur
tabung mempunyai karakteristik, kolom eksterior mempunyai jarak berdekatan,
balok tepi horizontal secara monolith menghubungkan kolom-kolom sehingga
membentuk tabung eksterior yang harus dapat memikul semua gaya lateral selain
juga gaya gravitasi, sedang kolom interior bisa berfungsi untuk memikul gaya
gravitasi sehingga mempunyai penampang lebih kecil daripada penampang kolom
eksterior.
Meskipun susunan rangka terluar dapat memikul beban
gravitasi dan berperilaku seperti rangka pada arah horizontal, fungsi utamanya
adalah untuk memikul gaya-gaya yang diakibatkan oleh momen guling dari beban
lateral, dan untuk menambah kekakuan tabung dapat diperbesar dengan penambahan
bracing melintang pada muka-muka terluar struktur.
Tabung Rangka Kolom Diagonal (Column
Diagonal Trussed Tube) menggunakan rangka diagonal di samping
kolom dan balok. Batang diagonal
dengan
balok seperti dinding kaku
yang
menahan beban
lateral.
Bentukan kolom yang miring beserta kolom tegak akan menahan beban gravitasi. Fungsi ganda kolom miring ini
sangat efisien pada bangunan tint4gi, sehingga
jarak kolom tegak/vertikal akan dapat menjadi lebih lebar
dibandingkan dengan tabung rangka. Sistem tabung rangka kolom diagonal ini dapat digunakan untuk mendirikan
bangunan
dengan ketinggian sampai 100
lantai dengan menggunakan struktur baja.
Material yang digunakan pada struktur ini adalah baja. Baja digunakan sebagai
struktur utama bangunan karena memiliki beberapa keunggulan:
·
Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas
daripada beton. Sehingga dapat mengurangi ukuran struktur, serta mengurangi
beban sendiri struktur. Baja sangat cocok diterapkan pada struktur jembatan.
Beton jauh lebih berat dibandingkan baja.
·
Homogenitas tinggi. Baja bersifat homogen, sehingga
kekuatannya merata. Beda dengan beton yang merupakan campuran dari beberapa
material penyusun, tidak mudah mengatur agar kerikil dan pasir bisa merata ke
semua bagian beton.
·
Keawetan tinggi. Baja akan tahan lama bila perawatan yang
dilakukan terhadapnya sangat baik. Misalnya, rutin mengecat permukaan baja agar
terhindar dari korosi.
·
Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat
tegangan yang cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula asalkan gaya
yang terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.
·
Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan
tarik yang cukup tinggi, baja juga akan mengalami regangan tarik yang cukup
besar sebelum runtuh. Seperti yang saya jelaskan diatas.
·
Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa
dibentuk sesuai yang dibutuhkan. Penyambungan antar elemen pada struktur baja
juga mudah, hanya tinggal memasangkan baut atau bisa menggunakan las, sehingga
akan mempercepat kegiatan proyek.
c. Struktur
Luar (wings)
Pada bagian wings bangunan menggunakan Tabung
Berkisi-Kisi (Lattice Trussed
Tube) Tabung dibuat dari beberapa kolom diagonal yang
miring
disusun rapat tanpa
menggunakan kolom vertikal. Bidang diagon berfungsi sebagai penyalur beban vertikal
dan memperkuat
penyaluran
beban
lateral.
Penyaluran beban
vertical sedikit lebih jauh daripada kalau
menggunakan kolom vertikal.
Sambungan- sarnbungan kolom diagonal membuat kesulitan dalam pembuatan finishing
kaca jendela
d.
Struktur
Pengantisipasi Gempa
Bangunan ini menerapkan system
penanganan gempa yang sangat modern. Penggunaan vibration control column yang mampu memanjang dan
memendek mengikuti arah gempa yang terbuat dari bahan seperti pegas. Pada
puncak bangunan terdapat damper yang berguna untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur.
Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar dari kerusakan
gempa yang parah.
e. Curtain
Wall
Curtain
wall adalah pelapis gedung non struktural yang terbuat dari aluminium. Curtain
wall biasanya hanya digunakan sebagai pelapis gedung saja dan bersifat ringan
sehingga dapat mengurangi biaya pembuatan gedung. Meski bersifat ringan, namun
tetap dapat menahan tekanan, baik tekanan cuaca maupun getaran. Pemakaian
Curtain Wall pada gedung dapat membuat gedung terhindar dari gangguan cuaca
namun tetap dapat memancarkan cahaya matahari ke dalam gedung. Selain itu,
pemakaian Curtain Wall dapat menambah kesan elegan dan mewah pada gedung.
3. Alasan Pemilihan Struktur Tabung
Dalam merencanakan
sistem Struktur Tabung harus memperhatikan beban-beban yang bekerja pada
bangunan. Beban-beban tersebut terdiri dari: beban hidup, beban mati, beban
konstruksi, beban angin/ lateral, beban gempa dan tekanan tanah & air
tanah. Berdasarkan persyaratan struktur dan gaya-gaya yang bekerja seperti
tersebut di atas maka dapat disusun hal-hal mengenai struktur yang merupakan
potensi struktur ‘Tube in Tube’ sebagai berikut:
a.
Pengaku
Bidang Horizontal dan Bidang Vertikal
Kemampuan menahan
beban vertical dan horizontal, struktur lantai mengikat tabung secara bersama
dan memberikan jawaban terhadap beban lateral sebagai satu kesatuan. bangunan
dengan sistem tubular pengaku bidang vertikal ditempatkan di bagian luar
bangunan (structural facade). Pada sistem struktur ‘Tube in Tube’ yang bereaksi
sebagai pengaku bidang horizontal adalah sistem struktur lantainya sendiri
yaitu: concrete slab dan balok-balok horizontal (spandrel beams). Yang bereaksi
sebagai pengaku bidang vertikal adalah kolom-kolom luar berbentuk tabung (outer
tube) dan core (inner tube).
b.
Kestabilan
Memiliki
kestabilan lebih tinggi dibandingkan struktur dinding geser (shear wall) dan rigid frame. Bagian tabung luar (outer tube) menahan gaya lateral
paling besar pada bagian atas bangunan, berarti dapat mencegah terjadinya
deformasi di bagian atas bangunan. Sedangkan tabung dalam (inner tube) menahan
paling besar gaya lateral pada bagian bawah bangunan, berarti dapat mencegah
kemungkinan terjadinya deformasi di bagian bawah bangunan atau tanah
c.
Konstruksi
Penggunaan
komponen-komponen pracetak dapat mempermudah proses konstruksi bangunan serta
dapat mempersingkat waktu pelaksanaannya. Di dalam sistem struktur ‘Tube in
Tube’ komponen struktur yang dapat dibuat pracetak adalah bagian upper struktur
diantaranya : sistem plat lantai, kolom, balok dan core. Komponen-komponen yang
tidak dapat dibuat pracetak adalah bagian sub structure yang berfungsi sebagai
pemegang struktur utama, yaitu : pondasi, sloof, basement, dsb.
4. Hubungan Struktur dengan fungsi ruang
Mode
gakuen Spirals Towers Nagoya, Jepang
·
Kantor
Ruang kantor yang berfungsi sebagai ruang untuk menerima, merekam, mengatur, dan memberi informasi
terletak di lantai 1 menggunakan gabungan struktur tabung dan Struktur
kantilever. Alasan diletakannya ruang Kantor pada lantai 1 adalah agar mudah
dijangkau oleh tamu atau orang tua mahasiswa untuk mendapatkan informasi. Dan
letak kantor ini berdekatan dengan entrance hall yang merupakan pintu utama
untuk memasuki Mode Gakuen Spirals Towers.
·
Entrance hall
Entrance
hall yang memiliki fungsi yaitu sebagai area masuk menuju hall. Pada area ini menggunakan
gabungan Struktur Tabung dan struktur Kantilever. Alasan meletakkan area
Entrance hall pada lantai 1 karena fungsinya sebagai pintu masuk menuju hall,
dan para mahasiswa atau pengunjung dapat milihat dengan mudah.
·
Shop
Shop yang memiliki fungsi yaitu sebagai tempat berbelanja. Pada area
ini menggunakan gabungan Struktur Tabung dan struktur Kantilever. Alasan
meletakkan area Shop pada lantai 1 agar mahasiswa atau pengunjung dapat
menjangkau ruang ini dan saat sebelum
mahasiswa melakukan kegiatan perkuliahan yang terletak di lantai atas,
mahasiswa dapat berbelanja terlebih dahulu. Dan saat jam istirahat siang, para
pegawai kantor (Office) dapat berbelanja
untuk membeli makan siang.
·
Café
Cafe yang memiliki fungsi yaitu sebagai tempat mengobrol dengan
teman-teman atau sebagai tempat nongkrong. Pada area ini menggunakan gabungan
Struktur Tabung dan struktur Kantilever. Alasan meletakkan Cafe pada lantai 1
agar mahasiswa atau pengunjung dapat berkunjung ke Café dan pada area ini
meupakan area public yang dapat dimasuki oleh orang luar selain mahasiswa dan
pegawai.
·
Ruang Kuliah
·
Ruang santai
Ruang santai yang memiliki fungsi yaitu sebagai tempat untuk bersantai dan
beristirahat bagi para Mahasiswa . Pada area ini menggunakan gabungan Struktur
Tabung dan struktur Kantilever. Alasan meletakkan Ruang Santai pada lantai 36
agar Mahasiswa saat beristirahat dapat lebih rileks karena letak Ruang santai ini terletak di lantai 36
sehingga tidak ada suara bising dan suasana tenang.
B.
Hongkong Comunity
Collage
1.
Data Hong Kong
Community Collage
·
Location: Hung Hom, Hong Kong
·
Area: 26000.0 sqm
·
Project Year: 2009
·
Photographs: Courtesy of Wang Weijen Architecture
2. Struktur dan Material Bangunan Hongkong Comunity
Collage
a. Struktur Pondasi
Bangunan
Tiang
Pancang Beton
Bahan yang digunakan dari beton dengan pembesian untuk tiang
pancang dengan
bentuk: bulat, segiempat, dan segidelapan. Tiang pancang dapat dibuat setempat (cast in site), di mana lokasi proyek cukup luas dan memungkinkan untuk dibuat di tempat,
dengan ukuran panjang bebas
sesuai dengan
kebutuhan
panjang
tiang pancang
Precast reinforced
concrete dibuat
di pabrik dengan panjang terbatas karena ada
masalah pengangkutan dari pabrik ke
site.
b.
Struktur
Inti Bangunan
Struktur Core
a.
Core
adalah tempat untuk memuat sistem- sistem
transportasi mekanis, distrubusikan energi (seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis
). dan vertikal serta menambah kekakuan
bangunan.
b. Struktur
core yang bisa dijumpai dalam aplikasi konstruksi bangunan tinggi dewasa ini
ada bermacam-macam. Antara lain adalah bentuk ,Δ, O, atau core wall
dua cell dengan pengaku di tengahnya berbentuk ⊟
c. Sistem
struktur core ini didesain untuk dapat manahan gaya torsi yang timbul akibat
tekanan angin yang eksentrisitas dan seragam pada pusat geser struktur core.
d.
Suatu bentuk dan ukuran inti bangunan tidak ada
batasannya tetapi inti bangunan (core) mempunyai beberapa cirri khas yaitu :
(Schueller, 1989)
Material yang digunakan pada struktur ini adalah material campuran baja
dan juga beton. Kedua bahan ini dipilih karena kedua material ini bias saling
melengkapi. Baja yang kuat akan gaya tari serta beton yang kuat akan gaya
tekan.
3.
Hubungan Struktur dengan Utilitas (Hongkong Community College)
Hubungan Struktur dengan Utilitas (Hongkong Community College)
Utilitas bangunan adalah
suatu kelengkapan fasilitas bangunan
yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Perancangan
bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas baik itu dalam
bentuk struktur bangunannya seperti core atau inti bangunan misalnya. Karena pada umumnya core direncanakan
sebagai bagian struktur bangunan yang berguna juga untuk mendukung fungsi utilitas
bangunan (ruang lift, ruang shaft).
Pada bangunan
Hongkong Community College ini menggunakan sistem struktur core dalam
bangunannya sehingga core ini juga selain difungsikan untuk menahan beban
lateral juga digunakan untuk akses utilitas bangunan. Menurut
schueller (1989), core
adalah suatu tempat untuk meletakan transportasi vertical dan distrubusi energy
seperti lift, tangga, wc dan shaft
mekanis serta menambah kekakuan bangunan.
Luasan Inti Bangunan
dipengaruhi oleh banyaknya sistem utilitas yang akan ditampung di dalamnya.
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) pada umumnya terdiri dari perancangan lift, perancangan tangga
darurat, perancangan sistem plambing, perancangan instalasi listrik,
perancangan telepon, perancangaan CCTV dan security sistem, perancangan tata
suara, dan perancangan pembuangan sampah.
Pada bangunan
Hongkong Community College ini core atau inti bangunan difungsikan sebagai
akses bagi beberapa sistem utilitas di dalamnya. Sistem core ini mewadahi
sistem utilitas transportasi vertikal bangunan yang berupa lift dan tangga.
Lift terletak tepat pada tengah-tengah bangunan sebagai akses utama bagi
pengguna untuk menuju ke lantai atas maupun bawah, sementara itu tangga
terletak pada bagian pinggir dari bangunan yang difungsikan pengguna jika
sedang dalam keadaan darurat sehingga akses menjadi lebih aman. Selain sebagai
wadah untuk transportasi vertikal, core ini juga difungsikan sebagai shaf atau
MEP. Yang terakhir sistem core ini digunakan dalam sistem pembuangan sampah
yang berupa dumbwaiter, dimana corong pembuatan sampah dibuat serong ke bawah
agar sampah yang dibuang dari atas tidak masuk ke lantai bawahnya sampai akhirnya sampah sampai pada tempat akhirnya
dibawah sebelum akhirnya mengalami proses pemadatan dan pembakaran baru
kemudian pembuangan akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar